7th: Media Pembelajaran Dalam Era Revolusi Industri 4.0
Arus
globalisasi sudah tidak terbendung masuk ke Indonesia. Disertai dengan
perkembangan teknologi yang semakin canggih, dunia kini memasuki era revolusi
industri 4.0, yakni menekankan pada pola digital economy, artificial
intelligence, big data, robotic, dan lain sebagainya atau dikenal dengan
fenomena disruptive innovation.Menghadapi tantangan tersebut, pengajaran di
perguruan tinggi pun dituntut untuk berubah, termasuk dalam menghasilkan dosen
berkualitas bagi generasi masa depan.Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menjelaskan, berdasarkan evaluasi awal
tentang kesiapan negara dalam menghadapi revolusi industri 4.0 Indonesia
diperkirakan sebagai negara dengan potensi tinggi.
Era revolusi industri
4.0 juga mengubah cara pandang tentang pendidikan. Perubahan yang dilakukan
tidak hanya sekadar cara mengajar, tetapi jauh yang lebih esensial, yakni
perubahan cara pandang terhadap konsep pendidikan itu sendiri. Pendidikan
setidaknya harus mampu menyiapkan anak didiknya menghadapi tiga hal:
a) menyiapkan anak untuk
bisa bekerja yang pekerjaannya saat ini belum ada;
b) menyiapkan anak untuk
bisa menyelesaikan masalah yang masalahnya saat ini belum muncul, dan
b) menyiapkan anak untuk
bisa menggunakan teknologi yang sekarang teknologinya belum ditemukan. Sungguh
sebuah pekerjaan rumah yang tidak mudah bagi dunia pendidikan.
Untuk bisa menghadapi
semua tantangan tersebut, syarat penting yang harus dipenuhi adalah bagaimana
menyiapkan kualifikasi dan kompetensi guru yang berkualitas. Pasalnya, di era
revolusi industri 4.0 profesi guru makin kompetitif. Setidaknya terdapat lima
kualifikasi dan kompetensi guru yang dibutuhkan di era 4.0. Kelimanya meliputi:
(1) Educational
competence, kompetensi mendidik/pembelajaran berbasis internet of thing sebagai
basic skill di era ini;
(2) Competence for
technological commercialization, punya kompetensi membawa siswa memiliki sikap
entrepreneurship (kewirausahaan) dengan teknologi atas hasil karya inovasi
siswa;
(3) Competence in
globalization, dunia tanpa sekat, tidak gagap terhadap berbagai budaya,
kompetensi hybrid, yaitu global competence dan keunggulan memecahkan problem
nasional;
(4) Competence in future
strategies, dunia mudah berubah dan berjalan cepat, sehingga punya kompetensi
memprediksi dengan tepat apa yang akan terjadi di masa depan dan strateginya,
dengan cara joint-lecture, joint-research, joint-resources, staff mobility dan
rotasi, paham arah SDG’s, dan lain sebagainya.
(5) Cconselor competence,
mengingat ke depan masalah anak bukan pada kesulitan memahami materi ajar, tapi
lebih terkait masalah psikologis, stres akibat tekanan keadaan yang makin
komplek dan berat.
Tak terkecuali dalam
pembelajaran, perubahan bisa dengan melakukan reorientasi kurikulum untuk
membangun kompetensi era revolusi industri 4.0 dan menyiapkan pembelajaran
berbasis daring dalam bentuk hybrid atau blended learning. Saat ini
yang namanya revolusi industri ke 4 dimulai dengan revolusi internet yang
dimulai pada tahun 90-an, nah tahun 90-an belum tahu kalau internet efeknya
akan seperti hari ini. Hari ini seluruh negara di dunia baru melihat apa efek
dari Internet of things, Menghadapi era revolusi industri 4.0, peran pendidikan
tinggi menjadi sangat penting, terutama dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Oleh karenanya, pendidikan tinggi yang berbasis riset harus
mendorong semakin terbukanya pengetahuan yang mampu meningkatkan kesejahteraan
manusia.
Industri
4.0 telah memperkenalkan teknologi produksi massal yang fleksibel . Mesin akan
beroperasi secara independen atau berkoordinasi dengan manusia . Industri 4.0
merupakan sebuah pendekatan untuk mengontrol proses produksi dengan melakukan
sinkronisasi waktu dengan melakukan penyatuan dan penyesuaian produksi . Selanjutnya,
industri 4.0 digunakan pada tiga faktor yang saling terkait yaitu; 1)
digitalisasi dan interaksi ekonomi dengan teknik sederhana menuju jaringan ekonomi
dengan teknik kompleks; 2) digitalisasi produk dan layanan; dan 3) model pasar
baru. Baur dan Wee (2015) memetakan industri 4.0 dengan istilah “kompas
digital”. Tidak dapat kita pungkiri, dengan semakin
canggihnya teknologi yang sedang berkembang mau tidak mau membawa perubahan
yang cukup signifikan di berbagai lintas sektor kehidupan. Salah satu bahasan
yang cukup menarik yakni terkait hubungan revolusi industri 4.0 dengan sistem
pendidikan di Indonesia, sesuai arahan MENRISTEKDIKTI terkait dampak industri
4.0 yakni dengan adanya ‘digitalisasi sistem’, mau tidak mau menuntut baik para
dosen maupun mahasiswa untuk mampu dengan cepat beradaptasi dengan perubahan
yang ada. Sistem pembelajaran yang semula berbasis pada tatap muka secara
langsung di kelas, bukan tidak mungkin akan dapat digantikan dengan sistem
pembelajaran yang terintegrasikan melalui jaringan internet (online learning).
Adanya perubahan tersebut juga memiliki analisis risk-benefit, di mana
keuntungan yang bisa didapatkan antara lain mahasiswa tetap bisa belajar dan
tetap bisa mengakses materi pembelajaran tanpa harus hadir di kelas, hal ini
pun menjadi keuntungan tersendiri bagi siswa yang mengalami kendala dalam hal
jarak dan finansial.
PERMASALAHAN
:
1. Upaya
apakah yang harus dilakukan untuk menghadapi era revolusi industri 4.0 ?
2. Apakah
era revolusi industry 4.0 ini akan memberikan dampak terhadap pendidikan ?
tolong anda jelaskan.
3. Sebagai
seorang calon guru apa cara efektif yang dapat dilakukan agar kita dapat mempersiapkan
dan membentuk karakter siswa yang siap menghadapi persaingan dari di revolusi industry
4.0?
Saya akan mencoba menjawab permasalahan ke-3. "cara efektif yang dapat dilakukan agar dapat mempersiapkan dan membentuk karakter siswa yang siap menghadapi persaingan dari di revolusi industry 4.0" yaitu dengan harus terus melatih dan meningkatan softskill serta hardskill peserta didik untuk bisa menghadapi era revolusi industri 4.0 yang sangat ketat persaingannya, meningkatkan kreatifitas, dan inovatif peserta didik. Serta harus dapat memanfaatkan peluang ini untuk menjadikan negara kita mampu bersaing dengan negara lain. karena kemudahan mendapatkan informasi dan kemudahan berkomunikasi, oleh sebab itu lah seharusnya dengan revolusi industri 4.0 ini saatnya para aset yang berharga bagi bangsa yakni pelajar harus mampu menyaingi negara lain.
BalasHapusbaiklah yulia saya akan menjawab permasalahan anda no 2 :
BalasHapusdengan adanya revolusi industri 4.0 yang perkembangan teknologi nya berkembang begitu pesat,tentu akan memberi dampak terhadap pendidikan , dimana pendidikan sekarang mulai mengembangkan media pembelajaran khususnya berbasis multimedia seperti penggunaan web , ujian berbasis komputer , ujian online dan sebagainya , itu merupakan dampak dari revolusi industri yang bisa saja menjadi dampak baik ataupun buruk bagi pendidikan terutama di indonesia yang tidak bisa kita katakan secara keseluruhan sudah siap menghadapi revolusi industri 4.0.
baikah saya akan menjawab permasalahan nomor 1
BalasHapusRevolusi industri generasi keempat ini ditandai dengan kemunculan superkomputer, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi, editing genetik dan perkembangan neuroteknologi yang memungkinkan manusia untuk lebih mengoptimalkan fungsi otak. Tantangan tersebut harus dihadapi sesuai pola kerja baru yang tercipta dalam revolusi 4.0. Salah satu faktor yang penting dan harus dipersiapkan mahasiswa adalah keterampilan dan kompetensi yang harus tetap secara konsisten ditingkatkan,
Lembaga pendidikan harus mampu menghasilkan lulusan yang berkarakter, kompeten, dan inovatif. Selain unggul di bidang akademik, generasi saat ini juga harus berdaya saing tinggi. Persaingan di luar dana sangat ketat, apalagi sekarang sudah memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN
dan gak mungkin kita sebagai mahasiswa menjadi seorang pelajar seumur hidup, tanpa adnya kreativitas?Artinya mahasiswa harus terampil, terus belajar dengan hal-hal baru, prinsip live long leaner diyakini mampu menjawab perkembangan zaman dan teknologi digital yang terus berkembang pesat. Selain itu, keterampilan dan inovasi akan bisa mencetak lulusan perguruan tinggi yang handal dan bisa bersaing secara nasional maupun internasional. dan juga kita harus melakukan persiapan seperti Persiapan sistem pembelajaran yang lebih inovatif di perguruan tinggi seperti penyesuaian kurikulum pembelajaran, dan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam hal data Information Technology (IT), Operational Technology (OT), Internet of Things (IoT), dan Big Data Analitic, mengintegrasikan objek fisik, digital dan manusia untuk menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang kompetitif dan terampil terutama dalam aspek data literacy, technological literacy and human literacy.