1st : Landasan Teoritis Multimedia Pembelajaran
Media
Pembelajaran
Secara harfiah, kata media berasal dari bahasa latin medium yang memiliki arti “perantara” atau “pengantar”. Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima. Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan Jadi, Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa/anak-anak dalam kegiatan belajar dalam mencapai tujuan belajar. media adalah segala benda yang dapat menyalurkan pesan atau isi pelajaran sehingga dapat merangsang siswa untuk belajar.
Definisi Multimedia
Pembelajaran
Multimedia adalah
media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks,
grafik, gambar, foto, audio, dan animasi secara terintegrasi. Multimedia
terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linear, dan multimedia
interaktif. Multimedia linear adalah suatu multimedia yang tidak
dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna.
Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya TV dan film.
Multimedia interaktif adalah suatu
multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh
pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses
selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah: multimedia pembelajaran
interaktif, aplikasi game dll.
Sedangkan pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan
lingkungan memungkinkan terjadinya proses belajar. Jadi dalam pembelajaran yang
utama adalah bagaimana siswa belajar. Belajar dalam pengertian aktivitas mental
siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan perilaku
yang bersifat relatif konstan. Dengan demikian aspek yang menjadi penting dalam
aktivitas belajar dan pembelajaran adalah lingkungan. Bagaimana lingkungan ini
diciptakan dengan menata unsur-unsurnya sehingga dapat merubah perilaku siswa.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa multimedia
pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang digunakan dalam
proses pembelajaran, dengan kata lain untuk menyalurkan pesan (pengetahuan,
ketrampilan dan sikap) serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemauan yang belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan
dan terkendali.
Secara
umum manfaat yang dapat diperoleh adalah
proses pembelajaran lebih menarik, lebih
interaktif, jumlah waktu mengajar dapat
dikurangi, kualitas belajar siswa dapat
ditingkatkan dan prises belajar mengajar
dapat dilakukan di mana dan kapan
saja, serta sikap belajar siswa dapat
ditingkatkan.
Fungsi Media Pembelajaran
Penggunaan media pembelajaran dapat membantu
meningkatkan pemahaman dan daya serap siswa terhadap materi pelajaran yang
dipelajari. Berikut ini fungsi-fungsi dari penggunaan media pembelajaran
menurut Asnawir dan Usman:
1) Membantu
memudahkan belajar bagi siswa dan membantu memudahkan mengajar bagi guru.
2) Memberikan
pengalaman lebih nyata (yang abstrak dapat menjadi lebih konkrit)
3) Menarik
perhatian siswa lebih besar (kegiatan pembelajaran dapat berjalan lebih menyenangkan
dan tidak membosankan).
4) Semua
indra siswa dapat diaktifkan.
5) Lebih
menarik perhatian dan minat murid dalam belajar
LANDASAN
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
Ada
beberapa tinjauan tentang landasan penggunaan media pembelajaran, antara lain
landasasan filosofis, psikologis, teknologis dan empiris.
1. Landasan
filosofis. Ada suatu pandangan bahwa dengan digunakannya berbagai jenis media hasil
teknologi baru di dalam kelas, akan berakibat proses pembelajaran yang kurang
manusiawi. Dengan kata lain, penerapan teknologi dalam pembelajaran akan
terjadi dehumanisasi. Bukankan dengan adanya berbagai media pembelajaran justru
siswa dapat mempunyai banyak pilihan untuk digunakan media yang sesuai dengan
karakteristik pribadinya? Dengan kata lain siswa dihargai harkat kemanusiaanya
diberi kebebasan untuk menentukan pilhan, baik cara maupun alat belajar sesuai
dengan kemampuannya. Dengan demikian, penerapan teknologi tidak berarti
dehumanisasi. Sebenarnya perbedaan pendapat tersebut tidak perlu muncul, yang
penting bagaimana pandangan guru terhadap siswa dalam proses pembelajaran. Jika
guru menganggap siswa sebagai anak manusia yang memiliki keprbadian, harga
diri, motivasi, dan memiliki kemampuan pribadi yang berbeda dengan yang
lain,maka baik menggunaka media hasil teknologi baru atau tidak, proses
pembelajaran yang dilakukan akan tetap menggunakan pendekatan humanis.
2. Landasan
psikologis. Dengan memperhatikan kompleks dan uniknya proses belajar, maka ketepatan
pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa. Di samping itu, persepsi siswa juga sangat mempengaruhi hasil
belajar. Oleh sebab itu, dalam pemilihan media, di samping memperhatikan kompleksitas
dan keunikan proses belajar, memahami makna persepsi serta factor-faktor yang
berpengaruh terhadap penjelasan persepsi hendaknya diupayakan secara optimal
agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Untuk maksud tersebut
perlu:
Diadakan pemilihan media yang tepat sehingga
dapat menarik perhatian siswa serta memberikan kejelasan objek yang diamatinya.
Bahan pembelajaran yang akan diajarkan disesuaikan dengan pengalaman siswa. Kajian psikologis menyatakan bahwa anak akan
lebih mudah mempelajarai hal yang konkrit ketimbang yang abstrak. Berkaitan
dengan continuum konkret-abstrak dan kaitannya dengan penggunaan media pembelajaran, ada beberapa pendapat. Pertama,
bahwa dalam proses pembelajaran hendaknya menggunakan urutan dari belajar dengan
gambaran atau film ( iconic representation of experiment) kemudian ke belajar
dengan simbol , yaitu menggunakan kata-kata (symbolic representation ). Hal ini
juga berlaku tidak hanya untuk anak, tetapi juga untuk orang dewasa.
3. Landasan
teknologis. Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek perancangan, pengembangan,
penerapan, pengelolaan, penalaian proses dan sumber belajar. Jadi, teknologi
pembelajaran merupakan proses kompleks dan terpadu yang melibatkan orang,
prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis maslaha, mencari
cara pemecahan, melaksankan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan
masalah-masalah dalam situasi di mana
kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol. Dalam teknologi
pembelajaran, pemecahan masalahan dilakukan dalam bentuk:
kesatuan komponen-komponen system
pembalajaran yang telah disusun dalam fungsi desain atau seleksi, dan dalam pemanfaatan
serta dikombinasikan sehingga menjadi system pembelajaran yang lengkap. Komponen-komponen
ini termasuk pesan, orang, bahan, media, peralatan, teknik dan latar.
4. Landasan
empiris. Temuan-temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara penggunaan
media pembelajaran dan karakteristik belajar siswa dalam menentukan hasil
belajar siswa. Artinya, siswa akan mendapat keuntungan yang signifikan bila ia
belajar dengan menggunakan media yang sesuai dengan karakteristik tipe atau
gaya belajarnya. Siswa yang memilih tipe belajar visual akan lebih memperoleh
keuntungan bila pembelajaran menggunakan media visual, seperti gambar, diagram,
video, atua film. Sementara siswa yang memilih tipe belajar auditif, akan lebih
suka belajar dengan media audio, seperti radio, rekaman suara, atau ceramah
guru. Akan kebih tepat dan menguntungkan siswa dari kedua tipe belajar tersebut
jika menggunakan media audio-visual. Berdasarkan landasan rasional empiris
tersebut, maka pemilihan media pembelajaran hendaknya jangan atas dasar
kesukaan guru, tetapi harus mempertimbangkan kesesuaian antara karakteristik
pebelajar, karakteristik media pelajaran, dan karakteristik media itu sendiri.
PERANAN MEDIA PENGAJARAN
Media dapat digunakan dalam proses belajar-mengajar
dengan 2 arah cara:
1. Dependent
media yaitu sebagai alat bantu mengajar. Sebagai alat bantu, efektivitas media
ini sangat tergantung pada cara dan kemampuan guru yang memakainya. Contoh:
slide transparasi
2. Independent
media yaitu sebagai media belajar yang dapat digunakan sendiri oleh siswa.
Contoh: radio, tv, video, film, modul.
PERMASALAHAN
:
1. Mengapa
dalam pembelajaran guru memerlukan media untuk membantu dalam menyampaikan materi
pembelajarannya, tolong jelaskan alasannya…
2. Coba
anda jelaskan manfaat dari multimedia dalam pengajaran secara lebih spesifik
dan lengkapnya…
3. Pada
landasan empiris dikatakan bahwa, siswa akan mendapat keuntungan yang
signifikan bila ia belajar dengan menggunakan media yang sesuai dengan
karakteristik tipe atau gaya belajarnya. Bagaimana cara guru menyesuaikan media
dengan karakteristik siswa yang berbeda-beda…
Saya akan mencoba menjawab permasalahan nomor 2 yaitu jelaskan manfaat dari multimedia dalam pengajaran secara lebih spesifik dan lengkapnya!
BalasHapusApabila multimedia pembelajaran dipilih, dikembangkan dan digunakan secara tepat dan baik, akan memberi manfaat yang sangat besar bagi para guru dan siswa. Secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah proses pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan prises belajar mengajar dapat dilakukan di mana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan.
Manfaat di atas akan diperoleh mengingat terdapat keunggulan dari sebuah multimedia pembelajaran, yaitu:
Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata, seperti kuman, bakteri, elektron dll.
Memperkecil benda yang sangat besar yang tidak mungkin dihadirkan ke sekolah, seperti gajah, rumah, gunung, dll.
Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit dan berlangsung cepat atau lambat, seperti sistem tubuh manusia, bekerjanya suatu mesin, beredarnya planet Mars, berkembangnya bunga dll.
Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, seperti bulan, bintang, salju, dll.
Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti letusan gunung berapi, harimau, racun, dll.
Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa.
Terimakasih. Semoga bermanfaat😊
saya vicky adrian (a1c116048) akan menjawab permasalahan yang pertama
BalasHapusMedia sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Karena memang gurulah yang menghendakinya untuk membantu tugas guru dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang diberikan guru kepada anak didik. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka bahan pelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh setiap anak didik, terutama bahan pelajaran yang rumit atau kompleks.Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pengajaran. Hal ini dilandaskan dengan keyakinan bahwa proses belajar mengajar dengan bantuan media mempertinggi kegiatan belajar anak didik dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti kegiatan belajar anak didik dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasilbelajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan media.Akhirnya, dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu dalam proses belajar mengajar. Dan gurulah yang mempergunakannya untuk membelajarkan anak didik demi tercapainya tujuan pengajaran.
Saya akan membantu menjawab permasalahan nomor 3
BalasHapusSiswa yang memilih tipe belajar visual akan lebih memperoleh keuntungan bila pembelajaran menggunakan media visual, seperti gambar, diagram, video, atua film. Sementara siswa yang memilih tipe belajar auditif, akan lebih suka belajar dengan media audio, seperti radio, rekaman suara, atau ceramah guru. Akan lebih tepat dan menguntungkan siswa dari kedua tipe belajar tersebut jika menggunakan media audio-visual. Berdasarkan landasan rasional empiris tersebut, maka pemilihan media pembelajaran hendaknya jangan atas dasar kesukaan guru, tetapi harus mempertimbangkan kesesuaian antara karakteristik pebelajar, karakteristik media pelajaran, dan karakteristik media itu sendiri. Guru dapat mengkombinasi media-media yang sesuai dengan kebutuhan siswa